| 0 comments ]

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2013 untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) masih diblokir Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun Kemdikbud telah melakukan usaha penuh untuk meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencairkan anggaran Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin (Bidikmisi). Sehingga mulai minggu ini hingga minggu depan dipastikan akan dilakukan penyaluran beasiswa kepada mahasiswa penerima Bidikmisi di seluruh Indonesia.

“Diminta Pak Menteri, yang sangat urgen bintangnya dihapus,” ujar Direktur Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti), Illah Sailah, saat menggelar jumpa pers di Senayan, Jakarta, pada Rabu sore (10/4). Illah mengatakan, anggaran Bidikmisi yang sudah cair merupakan biaya hidup dan biaya pendidikan sebesar 6 juta rupiah per semester untuk setiap mahasiswa.



Anggaran yang cair tersebut hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Bidikmisi on going atau yang sedang menjalani masa perkuliahan. “Kita belum menerima untuk mahasiswa baru, yang akan studi tahun 2013,” jelas Illah. Total mahasiswa Bidikmisi on going tersebut berjumlah 88.142 orang. Sebanyak 86.210 mahasiswa berasal dari Perguruan Tinggi Negeri, sedangkan 1.932 mahasiswa berasal dari Perguruan Tinggi Swasta.

Illah mengatakan, untuk ke depannya, supaya anggaran Bidikmisi tidak ikut diblokir jika anggaran kementerian diblokir, Mendikbud telah meminta sistem pencairan dana untuk beasiswa diberlakukan sama seperti sistem penggajian pegawai yang tidak mengalami pemblokiran. “Mudah-mudahan tidak akan ada lagi mahasiswa yang mengeluh karena biaya hidupnya telat dibayarkan,” harap Illah. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada perguruan tinggi yang telah bersedia menalangi dalam memberikan anggaran Bidikmisi kepada mahasiswanya selama pemblokiran terjadi.

Mendikbud Berdialog Dengan Penerima Bidikmisi UNIPA

Terkait bidikmisi dalam kunjungan kerjanya di Papua Barat, Mendikbud M. Nuh berdialog dengan penerima beasiswa Bidikmisi di Aula Universitas Negeri Papua (UNIPA), Selasa 9 April 2013. Sejak tahun 2009 hingga 2012, UNIPA telah memiliki 535 mahasiswa penerima Bidikmisi. Untuk tahun 2013, kampus "ilmu untuk kemanusiaan" ini menerima 530 mahasisiswa penerima Bidikmisi.

Dalam dialog Mendikbud Mohammad Nuh memberi semangat agar para mahasiswa penerima Bidikmisi terus belajar dan menjadikan progam ini sebagai pemutus rantai kemiskinan, mulai dari diri sendiri, keluarga, hingga masyarakat. "Pendidikan adalah sistem yang paling ideal dalam memotong rantai kemiskinan," katanya.

Kepada pimpinan Universitas, Mendikbud mengajak agar proaktif menjaring calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu secara ekonomi namun bagus secara akademik. Mantan Rektor ITS ini memberi semangat, bahwa kemuliaan perguruan tinggi bukan dilihat dari banyaknya mobil yang berderet di kampus, tapi kemuliaan itu bisa dilihat dari banyaknya anak dari keluarga miskin yang bisa kuliah di perguruan tinggi tersebut.

Usai berdialog, Mendikbud mengunjungi salah satu mahasiswa penerima bidikmisi UNIPA, Alex Mariar di rumahnya, Kompleks Wersi, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, Papua Barat. "Saya senang sekali," ujar Alex ketika ditanyakan bagaimana perasaannya menjadi mahasiswa Bidikmisi.

Alex adalah mahasiswa peternakan semester IV di UNIPA, dan sudah mulai mempraktikkan ilmu yang diperolehnya di kampus dengan beternak babi. Menteri M. Nuh menengok langsung ke kandang babi milik Alex yang berada di belakang rumah orang tuanya.

Menurut Alex, beternak babi, untungnya lumayan besar, karena seekor babi dewasa bisa dijual hingga Rp 5 juta-an. Tapi Alex cerdas, tidak mesti menunggu sampai hewan peliharaannya itu besar. Alex lebih memilih pembibitan, sehingga lebih cepat terjual dan mendapatkan hasil.

Ketika dikunjungi Mendikbud dan rombongan, Alex ditemani ayahnya, Yosak Mariar, seorang kuli bangunan. Sementara ibunya sedang berjualan di pasar. Alex adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Sekalipun telah kuliah, Alex mengaku tidak mempunyai impian muluk-muluk. ”Saya hanya ingin memperbaiki kondisi keluarga saya,” katanya.

Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)


0 comments

Post a Comment

Silakan kepada para siswa untuk berkomentar!